Jumat, 25 Januari 2013

Sifat, Ciri, dan Macam Gelombang

SIFAT-SIFAT GELOMBANG:
 
  1. Gelombang mengalami pemantulan
  2. Gelombang mengalami pembiasan
  3. Gelombang mengalami perpaduan(interferensi)
  4. Gelombang mengalami lenturan(difraksi)
  5. Gelombang mengalami polarisasi(hanya gelombang transversal) 

a. Refleksi (pemantulan) Menurut Hukum Snellius, gelombang dating, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang dan sudut dating akan sama dengan sudut pantul, seperti tampak pada gambar berikut:


Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium. Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang disebut muka gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk, misalnya muka gelombang melingkar dan muka gelombang lurus. Pada jarak yang sangat jauh dari suatu sumber dalam medium yang seragam, muka gelombang merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang sangat besar, sehingga dapat dianggap sebagai bidang datar. Misalnya, muka gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan bidang datar.

b. Pembiasan Gelombang (Refraksi Gelombang
Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah lintasan gelombang  setelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda

Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju perambatan. Panjang gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya, tetapi tidak ada perubahan frekuensi.


c. Interferensi Gelombang
Intrerferensi gelombang akan terjadi pada dua buah gelombang yang koheren.


Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama. Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat bertemu keduanya melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki oleh gelombang. Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada satu titik secara bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari gelombang semula. Gabungan gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif ). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut perut gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan dasar gelombang lain, amplitude gabungannya minimum (sama dengan nol). Interferensi seperti ini disebut interferensi saling melemahkan (destruktif). Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan menggunakan tangki riak dengan dua pembangkit gelombang lingkaran.


d. Difraksi Gelombang
Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi jika sebuah gelombang melewati
sebuah penghalang atau melewati sebuah celah sempit.

Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang, seperti pada Gambar. Makin kecil panghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar pembelokannya.


e. Dispersi Gelombang
Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui suatu medium.


Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masingmasing gelombang pada saat melewati medium pembias. Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi komponen-komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.

f. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear. Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang sempit. Arah bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.




 CIRI-CIRI GELOMBANG

  1. Dapat dipantulkan atau berbalik arah rambatannya
  2. Dapat dibiaskan atau dapat mengalami pembelokan arah rambatan
  3. Dapat di difraksikan atau dapat mengalami pelenturan.
  4. Dapat berinterferensi atau dapat berpadu (Penguatan atau Pelemahan)
  5. Dapat didisversikan atau diuraikan
  6. Dapat dipolarisasikan (dapat mengalami pengutuban) ini khusus untuk gelombang transversal.




     MACAM-MACAM GELOMBANG 


    1.       Berdasarkan arah rambatannya ada dua macam gelombang, yaitu :
     - Gelombang transversal
        Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
          terhadap arah rambatnya. Contohnya : gelombang tali, gelombang pada
          permukaan air.

     
    Perambatan gelombang trasversal berbentuk bukit dan lembah.

    Beberapa istilah yang berkaitan dengan gelombang transversal, antara lain :
    - Puncak gelombang adalah titik-titik tertinggi pada gelombang, misalnya b dan f.
    - Dasar gelombang adalah titik-titik terendah pada gelombang, misalnya d dan h.
    - Bukit gelombang, misalnya lengkungan a-b-c dan g-h-i.
    - Lembah gelombang, misalnya cekungan c-d-e dan g-h-i.
    - Amplitudo (A) adalah nilai simpangan terbesar yang dapat dicapai partikel.
    - Panjang gelombang (l) adalah jarak antara dua puncak yang berurutan, misalnya b-f,
       atau jarak antara dua dasar yang berurutan, misalnya d-h.
    - Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk menempuh satu
       gelombang, atau selang waktu yang diperlukan untuk dua puncak yang berurutan
       atau dua dasar yang berurutan.


     - Gelombang longitudinal
        Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan  
          rambatannya. Misalnya : gelombang pada pegas, gelombang pada bunyi.
     
    Panjang gelombang (l) merupakan jarak antara dua pusat regangan yang berdekatan atau jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan, sedangkan jarak antara pusat regangan dan pusat rapatan yang berdekatan adalah setengah panjang gelombang ( ½ l).
     
    2.        Berdasarkan medium perambatannya :
    -  Gelombang mekanik
        Contoh : gelombang tali, ombak, dll
    -  Gelombang elektromagnetik
        Contoh : sinyal, wifi, bluetooth, dll

    3.       Berdasarkan amplitudonya :
                      -  Gelombang berjalan
                      -  Gelombang stasioner

     
    Contoh lainnya:
    1. ombak di permukaan laut
    2. gelombang gamma dan gelombang cahaya yang dipancarkan oleh Matahari;
    3. gelombang mikro yang digunakan dalam oven microwave dan peralatan radar,
    4. gelombang radio yang disiarkan oleh stasiun radio, dan
    5. gelombang suara yang dihasilkan oleh penerima radio,
    6. handset telepon
    7. makhluk hidup (sebagai suara)
 
http://henfis.wetpaint.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar